Dramatis. Kata itu cukup menggambarkan perjuangan PSMS melewati duel
90 menit yang menegangkan saat bentrok dengan Persela, Minggu (20/5)
kemarin di Stadion Teladan. Tertinggal dua gol di babak pertama, Ayam
Kinantan bangkit dan sukses mengamankan poin penuh dengan berbalik
unggul 4-3. Gol Sasa Zecevic saat injury time yang memantik sorak sorai
kemenangan PSMS malam itu.
Namun gol Sasa pula yang akhirnya
membuat suasana Teladan menjadi mencekam. Kubu Persela tak menerima gol
Sasa yang disahkan wasit. Pasalnya bola yang memantul dari tiang tak
lantas bersarang di gawang. Namun wasit Suharto melihat bola telah lebih
dulu melewati garis gawang.
Tak terima dengan keputusan itu
Pemain Persela mengejar wasit. Suasana sempat reda sejenak. Namun ketika
peluit panjang dibunyikan keributan kembali pecah. Gelandang Persela
asal Korsel In Kyun mengejar wasit dan dengan membabi buta menendang
wasit. Aksi ini diikuti pemain Persela lainnya. Kejadian ini membuat
suasana tak terkendali. Selain pemain Persela, official kedua tim juga
terlibat baku hantam.
Pemain Persela pun sempat tertahan di
lapangan selama 15 menit. Saat mereka beranjak ke ruang ganti lemparan
botol air mineral pun mengiringi. Selain itu para suporter yang marah
juga menunggu rombongan Persela di luar stadion. Kondisi ini membuat
para pemain Persela memilih mengamankan diri ke ruang ganti.
Namun
di luar kondisi mencekam itu, performa tim besutan Suharto memang
sangat mencekam bagi Persela. Betapa tidak, Laskar Joko Tingkir sukses
mengunci permainan PSMS di babak pertama. Dimotori Gustavo Lopez dan In
Kyun Oh, yang sepertinya tahu betul celah mantan klubnya. In Kyun pula
yang menjadi kreator gol pertama PSMS yang diciptakan Park Chung Yul di
menit ke 5. PSMS yang coba mengejar ketertinggalannya terus menggempur.
Namun bukannya mengejar ketertinggalan, gawang Edi Kurnia malah kembali
bobol lewat gol Mario Costas di penghujung babak pertama.
Tertinggal dua gol PSMS seakan sudah habis. Namun nyatanya Sasa
Zecevic cs di tengah kondisi finansial klub yang memburuk bermain dengan
semangat yang berbeda dari babak pertama. Benar saja, Zulkarnain sukses
mengawali comeback PSMS tujuh menit babak kedua berjalan. Gol itu
membuat skuad besutan Suharto semakin bersemangat. Striker muda PSMS,
Nico Malau menyamakan skor sepuluh menit berselang.
Costas coba meruntuhkan semangat PSMS dengan kembali membobol gawang
PSMS di menit 62. Tandukannya menggetarkan gawang Edi Kurnia. Kondisi
ini membuat Suharto memasukkan Muhammad Antony menggantikan Shin yang
kurang maksimal di menit 74. Lagi-lagi Nico membangkitkan asa untuk
menang. Tandukannya memanfaatkan umpan Zulkarnain bersarang di gawang
Ali Barkah. Selanjutnya gelombang serangan PSMS membuat Persela menumpuk
pemainnya di belakang.
Beberapa kali usaha Natsja Ceh membahayakan gawang Persela. Sampai
akhirnya PSMS mendapat tendangan bebas di penghujung laga di sisi kiri
pertahanan Persela. Set pieces dilancarkan mantan pemain timnas Slovenia
itu dan ditanduk Sasa. Bola membentur mistar dan memantul kebawah. Skor
4-3 membuat PSMS memutus rekor tak terkalahkan Persela.
“Di babak pertama anak-anak kurang komunikasi dan koordinasi antar
lini kacau. Itu yang menjadi fokus di babak kedua untuk diperbaiki. Dan
hasilnya anak-anak tampil lebih baik. Mereka juga punya kemauan untuk
menang,” katanya.
Sementara itu Pelatih Persela, Miroslav Janu menolak memberikan
komentar. Awalnya ia berjanji akan datang ke press room kepada salah
seorang wartawan. Namun kemudian ia tak datang dan saat dijemput salah
seorang official PSMS ia menolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar