Indonesia mengawali perjalanannya di ajang Al-Nakbah, Palestina, dengan hasil cukup memuaskan, yaitu menang 2-0 atas Timnas Mauritania.
Kemenangan ini membuat kans tim Garuda untuk lolos ke babak semifinal cukup terbuka.
Indonesia
tertekan di awal pertandingan dan para pemain sering melakukan
kesalahan mendasar. Sebagian besar pemain masih minim pengalaman
internasional dan itu membuat permainan kubu Indonesia terkesan sangat
berhati-hati..
Awan gelap di menit-menit pembukaan sirna ketika Hendra Bayauw berhasil membawa Indonesia unggul 1-0 lewat sebuah serangan balik pada menit ke-20. Gol itu membuat kepercayaan diri Titus Bonai dan kawan-kawan meningkat.
Hasilnya
bisa dilihat beberapa menit setelahnya. Hanya selang lima menit dari
gol pertama, Indonesia menggandakan keunggulan ketika Novan Setya yang mengiris sektor sayap kiri melepaskan tembakan yang tak bisa diantisipasi oleh Yakoub Fall.
Tertinggal
dua gol, Mauritania pun meningkatkan serangannya. Beberapa kali para
pemain Mauritania menciptakan peluang, namun gagal dikonversikan menjadi
gol karena ketangguhan kiper Wahyu Tri Nugroho di bawah mistar Indonesia.
Skor 2-0 untuk Indonesia bertahan hingga jeda.
Pada
babak kedua, Indonesia masih berada di bawah tekanan Mauritania.
Koordinasi antarlini Indonesia terlihat kurang padu dan beberapa kali
umpan panjang mereka gagal menemui sasaran.
Pada menit ke 68, Mauritania mendapatkan penalti setelah Nopendi
menarik baju pemain depan Mauritania. Kembali, Wahyu Tri Nugroho
menunjukkan ketangguhannya. Dia berhasil mementahkan eksekusi penalti
itu dan menghindarkan gawang Indonesia dari kebobolan.
Ketika peluit panjang tanda pertandingan berakhir dibunyikan, skor tidak berubah, tetap 2-0 untuk kemenangan Indonesia.
Hasil ini membuat Indonesia menempati peringkat dua Grup B dengan tiga poin. Posisi puncak ditempati Kurdistan, yang juga meraih poin maksimal, tapi lebih unggul produktivitas gol.(bola)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar