PSMS Medan masih terus berbenah menghadapi laga kontra Arema Indonesia di Stadion Teladan, Sabtu (26/5). Yang menjadi fokus Caretaker pelatih PSMS, Suharto adalah membenahi lini pertahanan.
Ya, dari tiga laga terakhir, gawang Edi Kurnia kemasukan delapan gol.
Tiga gol dilesakkan Persiba, dua Gresik United dan tiga gol
digelontoran Persela Lamongan. Suharto melihat, koordinasi dan
komunikasi yang buruk menjadi faktor utama terjadinya banyak gol yang
bersarang di gawang PSMS dalam beberapa laga terakhir.
“Dalam latihan dua hari ini, saya fokuskan bagaimana para pemain
memperbaiki koordinasi dan komunikasi di lapangan. Yang paling krusial
itu lini pertahanan. Tapi sudah kita coba perbaiki dan mudah-mudahan hal
itu tidak kembali terulang saat menghadapi Arema nanti,” kata Suharto,
Kamis (24/5).
Memang komunikasi lini belakang pemain PSMS terlihat lemah saat duel
dengan Persela Minggu (20/5) lalu. Akibatnya, Sasa Zecevic Cs harus
bersusah payah mengejar defisit dua gol di babak pertama. Suharto
mewanti-wanti lawan yang datang kali ini bisa jadi bakal melakukan hal
yang sama jika para punggawa PSMS masih melakukan kesalahan yang sama.
Apalagi kehadiran Herman Dzumafo, yang dianggap Suharto punya naluri
gol tinggi bisa menjadi momok jika tingkat kewaspadaan melemah. “Mereka
punya Dzumafo. Dia striker yang punya skill bagus. Dan yang terpenting
naluri golnya tinggi sehingga dia bisa memanfaatkan peluang sekecil
apapun untuk mencetak gol,” lanjut pelatih berkepala plontos ini.
Namun meski tidak menutup mata atas kemampuan Dzumafo, Suharto tak
akan menginstruksikan skuadnya memberi pengawalan khusus pada mantan
striker PSPS itu. “Tidak dengan pengawalan khusus segala. Tapi cukup
dengan perhatian atas gerak geriknya,” tambahnya.
Tekad itu didukung dengan para pemain belakang PSMS yang kali ini
komplit. Wawan Widiantoro kali ini sudah siap diturunkan. Melengkapi
deretan lini belakang yang semakin fit.
Suharto mengakui Arema di putaran kedua ini jauh lebih solid dari
putaran pertama. Meski banyak kedatangan pemain baru, kolektivitas tim
mulai terlihat. “Memang kekuatan mereka banyak berubah daripada putaran
pertama. Banyaknya wajah baru tak lantas membuat kolektivitasnya
melemah. Apalagi secara skill individu mereka juga cukup baik,”
jelasnya.
Soal absennya Johan Ibo karena akumulasi kartu menurut Suharto hanya
akan sedikit berpengaruh. Namun tak lantas melumpuhkan tim. “Absennya
satu dua orang tidak akan terlalu berpengaruh besar pada kekuatan tim.
Apalagi kekuatan mereka merata,” tandasnya.
Arema Indonesia sendiri hadir dengan kekuatan 18 pemain dan tiba sejak
Selasa (22/5) lalu di Medan pasca melawat ke Sigli. Tim berjuluk Singo
Edan itu berbekal satu poin usai menahan imbang PSAP 1-2.(sumut post)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar