Klasemen ISL

Klasemen ISL : 1.Sriwijaya FC(27-64) 2.Persipura(28-55) 3.Persiwa(27-49) 4.Persija(27-45) 5.Persiba(28-45) 6.Persela(29-44) 7.Pelita Jaya(28-41) 8.Persib(28-40) 9.Mitra Kukar(27-35) 10.Persisam(27-33) 11.Persidafon(26-33) 12.PSPS(27-32) 13.Arema(29-31) 14.PSMS(28-30) 15.Gresik Utd(27-30) 16.Deltras FC(26-24) 17.PSAP(27-24) 18.Persiram(26-24)

Sabtu, 28 April 2012

Markus Menyebrang ke PSMS IPL


Teka teki masa depan eks penjaga gawang PSMS Medan ISL, Markus Haris Maulana terjawab sudah. Kiper yang pernah membela timnas di AFF Cup 2010 ini menerima tawaran dari PSMS Medan IPL untuk mengakhiri karirnya di putaran kedua bersama tim tersebut.

Hal ini diungkapkan CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat didampingi Markus Haris Maulana dalam temu pers di Hotel Dhaksina Medan, Jumat sore (27/4).

“Terus terang, Markus sudah bergabung ke kami. Selama ini, kami sudah bernegosiasi, namun kami tidak ingin ada masalah di kemudian hari. Saat inilah kami kemukakan ke publik, bahwa Markus sudah bergabung,” ujarnya.

Freddy menegaskan soal kepindahan Markus yang sejatinya sudah melewati batas transfer window di awal April lalu. “Setiap pemain ISL, anytime bisa ke IPL. Kami anggap Markus adalah pemain baru dan tidak dari mana-aman. Itu sudah kebijakan PSSI. Peraturan secara spefisik tidak ada. Ini bagian dari bentuk rekonsiliasi (menampung pemain ISL),” jelasnya.

Soal berapa gaji Markus selama di PSMS IPL, Freddy enggan memaparkanya. “Soal harga, kurang etislah. Nanti ada kecemburuan ke pemain lain. Ya samalah sama pemain asing (gaji). Kami berharap dia (Markus) menunjukkan kualitasnya selama di tim ini. Dan semoga dengan banyak penonton yang datang melihat tim ini. Kami jujur sangat sulit dengan harus membayar Rp860 juta per bulan untuk operasional klub,” tukasnya.

Freddy sendiri menampik bahwa perekrutan Markus, lantaran pencitraan klub dan bukan kebutuhan tim. Apalagi, selama ini jargon PSMS yang asli yang ada Markusnya dikembangkan PSMS ISL. “Tidaklah begitu. Saya rasa kami memang butuh kiper. Saat ini, tim total punya empat kiper dengan masuknya Markus. Naumun, salah satu kiper kami Ary Manurung masih sangat muda, usianya baru 21 tahun. Berarti tinggal, Decky Ardian Irwin Ramadhana. Saya kira dalam satu tim tiga kiper, itu sesuai kebutuhan tim untuk dua kompetisi di Piala Indonesia dan IPL,” tukas pengurus salah satu dari 40 klub pemilik PSMS ini.

Tapi, Freddy juga menyerahkan soal posisi Markus apakah bakal dari kiper utama atau tidak pada Fabio Lopez, pelatih PSMS IPL. “Kami harus hargai pelatih. Sebenarnya, kami maunya Markus sudah main saat melawan Persiraja (Sabtu, 28/4). Namun, Fabio suruh Markus berlatih dulu. Pelatih Eropa beda, kalau pelatih Indonesia kan sudah tahu kualitas dia (Markus). Pelatih kami susah kali, pemain bintang belum tentu jaminan di posisi utama. Contohnya, Jecky Pasarela kemarin. Telat datang dari seleksi timnas, tidak dipakai (lawan PSM),” tuturnya.

Lalu bagaimana tanggapan Markus? Pemain yang saat konferensi pers mengenakan kaos hitam ini menjelaskan, kepindahan ini karena dia ingin menyambung hidup dan melanjutkan karir di PSMS, meskipun harus beda kompetisi. “Yang pasti, status saya tidak ada di PSMS ISL, karena saya sudah dipecat. Sejak dipecat pula, status saya bebas. Saya cinta PSMS, kalau enggak cinta tidak mungkin di sini. Saya ada beberapa klub yang menawarkan seperti Persisam, Persiram dan Pelita, tapi saya pertimbangkan yang ini, karena masih cinta PSMS. Dan, juga untuk menyambung hidup, saya sudah berkeluarga, beda sama lajang,” ujarnya kiper kelahiran Pangkalan Brandan, Sumut ini.

Markus sendiri mengaku meski pindah ke PSMS IPL, dia masih menanti haknya dari PSMS ISL. “Sampai sekarang dari manajemen, pengurus PSMS ISL belum ada kasih tahu saya via telepon atau SMS. Saya juga dipecat hanya dari pelatih kiper, ya saya kecewa juga. Tapi mungkin sudah bisa begitu di Indonesia. Uang saya masih ada di sana (PSMS ISL). Masih ada dua bulan setengan gaji, kompensasi dan sisa DP kontrak sepuluh persen. Jadi kira-kira Rp500 juta ada di sana. Saya sendiri belum ada langkah soal itu (hak), jikapun tidak ada juga, saya akan ke jalur Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI),” beber kiper berkepala plontos ini.

Dia juga tidak tahu sampai sekarang mengapa dipecat dari PSMS ISL. “Apakah karena saya ngomong di media. Saya selama ini tidak minta gaji, hanya pinjaman ke manajemen untuk menyambung hidup. Kalau niat saja jelek, bisa saja pas lawan Deltras (away) keluar atau lari malam. Saya ini kan cari kerja dario bola,” papar suami Kiki Amalia ini.

Kiper kelahiran 1982 ini mengungkapkan pasrah jika kemudian ada saja predikat pengkhianat pindah dari ISL ke IPL. “Saya tidak ada masalah. Saya juga masih membela PSMS dan bukan membela klub lain. Soal ISL dan IPL, biarkan sajalah pengurus bersiteru. Saya hanya tahunya berlatih dan bertanding serta menyambung hidup,” paparnya.

Soal posisi utama di PSMS IPL, Markus juga enggan memikirkannya. Termasuk nomor punggung jersey. ”Itu terserah, tergantung pelatih. InsyaAllah tim ini bisa jauh lebih baik. Saya memang inginnya makai nomor 20. Itu nomor saya selalu di PSMS,” pungkas alumni SSB Brandan Putra ini. (goal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar